Taktik Xabi Alonso Mengembalikan Kejayaan Real Madrid

2025-09-27 02:47:11 By Ziga

Satu dekade terakhir menjadi fase unik bagi Real Madrid. Meski mendominasi Eropa dengan enam gelar Liga Champions dalam 11 tahun, permainan mereka kerap dianggap tak konsisten dan terlalu mengandalkan momen individual ketimbang pendekatan taktik yang matang.

 

Florentino Perez sukses menghadirkan para superstar, namun identitas permainan Madrid sering kali kabur—berdiri lebih pada insting pemain, bukan strategi kolektif.

 

Kini, Xabi Alonso membawa angin segar. Ia mengusung pendekatan yang lebih terstruktur, mengedepankan kontrol permainan dan efisiensi pertahanan. Fokus utamanya adalah mengubah cara Madrid bertahan dengan bola dan membangun serangan secara sabar dan terukur.

 

Hasilnya mulai terlihat. Musim lalu, Madrid rata-rata menghadapi 1,47 serangan balik per pertandingan. Musim ini, angka itu turun menjadi 0,83—menunjukkan penguasaan bola yang lebih baik. Tekanan terhadap lawan pun meningkat; PPDA menurun menjadi 10,8, menandakan pressing yang lebih agresif dan efektif.

 

Dari segi transisi, Madrid kini lebih sering menciptakan peluang dari perebutan bola di area tinggi. Lawan pun menjadi lebih berhati-hati keluar dari zona bertahan karena risiko diserang balik.

 

Salah satu pemain kunci dalam perubahan ini adalah Alvaro Carreras. Meski tak setenar Trent Alexander-Arnold, Carreras justru tampil lebih stabil dan konsisten di sisi kiri. Dalam laga melawan Levante, ia mencatat 16 recovery bola—rekor tertinggi musim ini di La Liga. Fleksibilitasnya menjadi aset penting bagi Alonso dalam menyusun formasi.

 

Kehadiran Mbappe juga membawa dimensi baru. Dengan tujuh gol dalam enam laga, ia tampil setara dengan nama besar seperti Haaland dan Kane. Data xG (expected goals)-nya memperkuat posisinya sebagai kandidat kuat Ballon d’Or.

 

Namun, tantangan besar menanti. Madrid akan menghadapi jadwal padat yang meliputi Derbi Madrid, El Clasico, serta duel Liga Champions melawan Juventus dan Liverpool.

 

Meski demikian, pondasi telah dibangun. Xabi Alonso menunjukkan bahwa transformasi Real Madrid kini berada di jalur yang menjanjikan—bukan lagi sekadar bergantung pada magis individu, tetapi pada kekuatan kolektif yang terencana.