Siapa Raja El Clasico Sebenarnya? Ini Jawaban Jujur Cubarsi Tentang Bellingham dan Mbappé
2025-10-10 21:12:37 By Ziga

Pertempuran abadi dua raksasa Spanyol kembali menggema. Pada Minggu, 26 Oktober 2025, Santiago Bernabéu akan menjadi panggung panas bagi duel klasik yang selalu menyalakan bara di hati pencinta sepak bola dunia — Real Madrid kontra Barcelona.
Di puncak klasemen, Real Madrid berdiri gagah dengan 21 poin, sementara Barcelona membayangi di urutan kedua, terpaut dua angka saja. Laga ini bukan sekadar pertarungan gengsi, melainkan simpul penting dalam perburuan mahkota La Liga musim 2025/2026.
Bagi Barcelona, luka kekalahan 1–4 dari Sevilla belum sepenuhnya sembuh. Namun, pelatih Hansi Flick memilih untuk menghapus bayangan kelam itu, mengarahkan pandangan pasukannya pada laga yang lebih besar — pertarungan kehormatan di Bernabéu.
Di tengah kritik yang terus menghujam pertahanan Blaugrana, muncul suara jujur dari Pau Cubarsí. Dalam wawancaranya bersama AS, sang bek muda menuturkan sesuatu yang menarik: ancaman terbesar Madrid musim ini bukan lagi Jude Bellingham, melainkan Kylian Mbappé.
“Mbappé terlalu sulit ditebak,” ucap Cubarsí dengan nada penuh waspada. “Ia secepat kilat, lihai membaca ruang, dan mampu menuntaskan peluang hanya dengan satu sentuhan. Bellingham berbahaya dari lini kedua, tapi Mbappé—ia adalah badai yang datang tanpa tanda.”
Dan memang, statistik berbicara lebih keras dari kata-kata. Mbappé tengah membara — 14 gol dari 10 laga di seluruh kompetisi musim ini. Sementara itu, Bellingham masih mencari sentuhan tajam pertamanya. Tak heran bila lini belakang Barcelona kini menaruh mata penuh kewaspadaan pada sang bintang Prancis itu.
Lebih menakutkan lagi, Mbappé menyimpan catatan mengerikan melawan Barcelona: 11 gol dari delapan pertemuan. Angka yang cukup untuk membuat tidur para bek Blaugrana terasa gelisah menjelang duel di Madrid.
Namun, masalah terbesar Barca bukan hanya Mbappé. Pertahanan mereka yang rapuh menjadi momok tersendiri. Dalam beberapa laga terakhir, tim asuhan Flick terlalu mudah ditembus serangan cepat dan tekanan tinggi lawan.
Cubarsí tak menutup mata. Ia menyebut bahwa masalah itu bukan hanya tanggung jawab lini belakang, tapi juga hasil dari kurangnya koordinasi seluruh tim. Ia menyerukan agar tekanan dimulai dari lini depan, agar pertahanan tidak mudah terbuka.
Kini, dengan dinding pertahanan yang belum kokoh dan serangan Madrid yang tajam bak pedang, Barcelona harus melangkah dengan hati-hati. Sebab dalam laga sebesar El Clasico, satu kesalahan kecil saja bisa menjadi titik runtuh seluruh perjuangan.
🔥 Populer



























