Italia Terancam ke Playoff, Gattuso Salahkan Sistem Kualifikasi

2025-11-14 22:20:33 By Ziga

Gennaro Gattuso melontarkan kritik tajam terhadap format kualifikasi zona Eropa yang dinilainya membuat Italia kesulitan lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Ia menilai kebijakan yang hanya memberikan tiket otomatis kepada juara grup sebagai sesuatu yang tidak adil.

 

Italia baru saja meraih kemenangan 2-0 atas Moldova di Zimbru Stadium, Jumat (14/11/2025), dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua gol kemenangan Gli Azzurri dicetak oleh Gianluca Mancini dan Francesco Pio Esposito.

 

Meski menang, hasil tersebut belum cukup membantu posisi Italia, karena di pertandingan lain Norwegia menang 4-1 atas Estonia. Situasi itu membuat La Nazionale masih tertahan di peringkat kedua Grup I dengan 18 poin, tertinggal tiga angka dari Norwegia di puncak klasemen.

 

Kedua tim akan saling berhadapan di laga terakhir Grup I di San Siro, Senin (17/11). Italia harus menang setidaknya 9-0 untuk bisa melampaui Norwegia dan merebut posisi pertama. Saat ini, selisih gol Norwegia mencapai +29, sedangkan Italia hanya +12.

 

Sesuai regulasi, hanya tim juara grup yang akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sementara peringkat kedua harus menjalani babak play-off. Dengan kondisi ini, Italia hampir pasti harus melalui jalur tambahan untuk merebut tiket ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

 

Gattuso menilai aturan tersebut terlalu kejam bagi tim-tim kuat seperti Italia. Menurutnya, performa Gli Azzurri sejauh ini sebenarnya cukup baik — mereka sudah meraih enam kemenangan dan hanya sekali kalah, namun masih belum cukup untuk mengamankan tiket otomatis.

 

“Pertanyaan itu seharusnya diajukan kepada mereka yang menyusun sistem dan pembagian grup,” ujar Gattuso seperti dikutip dari Football Italia.

“Pada tahun 1994, hanya ada dua wakil Afrika di Piala Dunia, dan sekarang jumlahnya terus bertambah. Tapi di Eropa, formatnya justru makin ketat.”

 

Gattuso menambahkan bahwa runner-up terbaik seharusnya juga mendapat tiket langsung ke Piala Dunia, sebagaimana sistem di masa lalu.

 

“Pada masa saya, tim terbaik di tiap grup lolos otomatis, dan runner-up terbaik juga ikut serta. Sekarang kami sudah punya 18 poin, menang enam kali, dan masih harus melalui dua laga lagi hanya untuk memastikan kelolosan. Rasanya tidak adil,” tegas pelatih berusia 47 tahun itu.

EMASPUTIHTOTO