FIFA Akan Investigasi FAM, Juga Seret ke Ranah Pidana

2025-11-18 22:02:30 By Anthem

FIFA akan melakukan investigasi formal terhadap Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) terkait dugaan pelanggaran proses naturalisasi pemain. Badan sepakbola dunia itu bahkan siap menyeret kasus ini ke jalur hukum pidana.

 

Menurut laporan ESPN, FIFA merilis dokumen setebal 63 halaman pada Selasa (18/11) pagi yang menjelaskan alasan penolakan banding terhadap tujuh pemain naturalisasi Malaysia. FAM meminta dokumen tersebut sebagai dasar mengajukan banding lanjutan ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS).

 

Banding itu berkaitan dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada FAM atas keterlibatan tujuh pemain naturalisasi—Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazábal. Mereka dihukum setelah terungkap tidak memiliki garis keturunan Malaysia.

 

Dalam laporan investigasi, FIFA menemukan bahwa ketujuh pemain tersebut memakai dokumen palsu demi mendapatkan kewarganegaraan Malaysia. Bukti-buktinya mencakup hasil penyelidikan dan percakapan WhatsApp yang disita.

 

FIFA menyatakan FAM hampir tak memiliki argumen kuat lagi untuk melakukan banding. Bahkan, FIFA berencana menambah catatan investigasi baru dalam kasus ini.

 

FIFA akan mempertimbangkan penyidikan lanjutan, termasuk menelusuri pihak internal FAM dan menyoroti operasi internasional yang terkait dengan proses naturalisasi tersebut.

 

Selain itu, FIFA menilai pemalsuan dokumen dalam kasus ini tergolong pelanggaran serius. Karena itu, FIFA akan melibatkan pihak kepolisian.

 

Laporan tersebut menegaskan bahwa FIFA akan mengajukan kasus ini ke otoritas kriminal di Malaysia, Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol—negara-negara yang disebut sebagai asal-usul kakek-nenek para pemain dalam dokumen palsu tersebut.

 

Saat ini, FAM telah diganjar denda sebesar 350 ribu Franc Swiss (sekitar Rp 7,2 miliar). Sementara ketujuh pemain yang bersangkutan dijatuhi denda 2 ribu Franc Swiss dan larangan beraktivitas selama 12 bulan.

 

Dengan keluarnya laporan baru ini, muncul pertanyaan besar: akankah hukuman FAM justru diperberat oleh CAS?

EMASPUTIHTOTO