Bruno Fernandes Beberkan Alasan Enggan Hengkang ke Arab Saudi Meski Ditawari Rp2,25 Triliun

2025-10-12 03:29:25 By Ziga

Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, akhirnya membuka suara tentang keputusan besar yang ia ambil pada bursa transfer musim panas lalu. Di tengah derasnya tawaran dari klub-klub kaya Arab Saudi, sang maestro asal Portugal itu memilih untuk tetap berjuang di Old Trafford, bukan karena satu alasan sederhana — melainkan karena panggilan hati yang lebih dalam.

 

Sejak menjejakkan kaki di Manchester pada 2020, usai meninggalkan Sporting Lisbon, Fernandes menjelma menjadi tulang punggung di lini tengah Setan Merah. Di tengah badai perubahan pelatih dan inkonsistensi performa tim, satu hal tak pernah pudar: dedikasi dan loyalitasnya.

 

Musim lalu bukanlah kisah yang manis. United terdampar di peringkat ke-15 Premier League, dan awal musim ini belum menampakkan sinar cerah. Dari tujuh laga awal, kemenangan hanya singgah beberapa kali, bahkan langkah mereka terhenti di Carabao Cup setelah kalah dramatis dari Grimsby Town lewat adu penalti.

 

Namun, di saat banyak pemain mungkin memilih jalan pintas menuju kejayaan instan, Fernandes justru meneguhkan hatinya. Ia menolak tawaran fantastis dari Al-Hilal — kontrak senilai £200 juta (sekitar Rp4,5 triliun) dan biaya transfer sebesar £100 juta (sekitar Rp2,25 triliun). Keputusan itu bukan soal uang, bukan pula tentang ambisi pribadi.

 

“Ini murni tentang saya dan klub. Tidak ada alasan lain,” ujarnya tegas, menepis spekulasi bahwa Piala Dunia menjadi pertimbangan.

 

Dalam usia yang menginjak 30 tahun, Fernandes menunjukkan kematangan yang jarang dimiliki banyak pemain. Ia tahu betul arti tanggung jawab — bukan hanya kepada dirinya, tapi juga kepada simbol yang ia kenakan di lengannya: ban kapten Manchester United.

 

“Saya tidak menolak karena Piala Dunia. Saya tetap di sini karena saya ingin, dan klub juga menginginkan saya. Itu sudah cukup,” katanya dengan nada penuh keyakinan.

 

Meski enggan membahas masa depan atau perpanjangan kontrak, Fernandes menegaskan bahwa fokusnya kini hanyalah menikmati setiap detik di lapangan — baik saat membela United maupun mengenakan seragam kebanggaan Portugal di kualifikasi Piala Dunia.

 

“Belum ada pembicaraan apa pun. Saat waktunya tiba, saya akan terbuka. Sekarang, yang terpenting adalah membela tim nasional. Itu kehormatan yang tak ternilai,” ucapnya.

 

Ia menutup pernyataan dengan kalimat sederhana, namun sarat makna:

“Saya bahagia di sini. Jika tidak, saya tidak akan bertahan.”

 

Sebuah kalimat yang menggambarkan bukan hanya keteguhan seorang pemain, tapi jiwa seorang pemimpin yang memilih loyalitas di atas kemewahan.