Ayah Lamine Yamal Dinilai Bisa Rusak Karier Anaknya

2025-10-14 20:38:43 By Anthem

Mounir Nasraoui, ayah dari Lamine Yamal, dinilai berpotensi mengganggu perjalanan karier putranya jika terus terlalu ikut campur. Banyak pihak meminta agar Mounir memberi ruang bagi Yamal untuk fokus sepenuhnya pada permainan di lapangan.

 

Pendapat itu diungkapkan oleh mantan penyerang Timnas Spanyol, Dani Güiza. Dikutip dari BeIN Sports, Güiza mengaku risih dengan sikap Mounir Nasraoui yang dianggap terlalu terlibat dalam urusan profesional anaknya.

 

“Lamine pemain yang luar biasa, tapi ayahnya seharusnya sedikit menyingkir demi kebaikan anaknya sendiri. Yang bermain sepakbola itu Yamal, bukan ayahnya,” ujar Güiza tegas.

 

⚽ Terlalu Banyak Tuntutan ke Barcelona

 

Belakangan ini, Mounir Nasraoui dikabarkan melontarkan sejumlah tuntutan kepada Barcelona terkait kontrak putranya. Permintaan itu mencakup kenaikan gaji signifikan serta penyediaan fasilitas jet pribadi bagi Lamine Yamal.

 

Manajemen Blaugrana dikabarkan sebagian besar mengabulkan tuntutan tersebut, mengingat Yamal adalah talenta muda paling bersinar di klub saat ini, dan dianggap sebagai calon bintang besar masa depan.

 

Namun, situasi ini justru menuai kritik dari beberapa pengamat sepak bola Spanyol. Mereka menilai, tekanan berlebihan dari pihak keluarga bisa mengganggu fokus serta perkembangan mental pemain muda seperti Yamal.

 

🚨 Peringatan dari Dani Güiza

 

Güiza pun memperingatkan bahwa campur tangan keluarga yang terlalu dalam dapat menjadi bumerang. Menurutnya, Yamal memiliki potensi besar untuk menjadi pemain terbaik dunia, tetapi dukungan dari lingkungan terdekat sangat menentukan arah kariernya.

 

“Dia punya kemampuan luar biasa dan bisa menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Tapi jika orang-orang di sekitarnya tidak memberikan dukungan yang sehat, justru itu bisa menghambat perkembangannya,” tutur Güiza.

 

“Ayahnya harus tahu kapan harus mundur dan membiarkan anaknya berjalan dengan jalannya sendiri,” sambungnya.

 

🌟 Fokus pada Masa Depan

 

Lamine Yamal, yang baru berusia 18 tahun, kini menjadi pemain kunci Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick. Meski masih sangat muda, ia telah menunjukkan kedewasaan luar biasa di lapangan, baik untuk klub maupun tim nasional Spanyol.

 

Namun, para pengamat menegaskan bahwa dukungan positif dari keluarga dan manajemen klub akan sangat menentukan bagaimana karier Yamal berkembang dalam jangka panjang.

 

“Lamine masih punya masa depan yang panjang. Biarkan dia fokus, nikmati sepakbola, dan berkembang tanpa tekanan yang tak perlu,” tutup Güiza.