Alexander Bublik Ungkap Alasan Mengapa Bermain Di St. Petersburg

2025-12-01 07:16:05 By Odegaard

Petenis yang lahir di Gatchina (kota yang tidak terlalu jauh dari St. Petersburg), beralih mewakili Kazakhstan pada musim 2016. Tetapi, langkah tersebut terutama diambil karena ia merasa hal tersebut akan memberinya peluang finansial yang lebih besar demi mendukung kariernya.

 

Saat petenis berusia 28 tahun masih mewakili Rusia, ia kalah di babak final kualifikasi St. Petersburg pada musim 2015. musim berikutnya, ia menjalani debut di turnamen ATP dengan berkompetisi di lapangan yang sama ketika kalah dari mantan petenis peringkat 1 dunia, Daniil Medvedev.

 

Meskipun St. Petersburg belum menjadi tuan rumah turnamen ATP sejak musim 2021 karena sanksi ATP, petenis peringkat 11 dunia kembali ke kota Rusia tersebut akhir pekan ini sebagai peserta Northern Palmyra Trophies, sebuah kompetisi eksibisi beregu campuran.

 

Bukan rahasia lagi bahwa para peserta Northern Palmyra Trophies telah dikritik karena berpartisipasi dalam eksibisi Rusia. tetapi, petenis peringkat 11 dunia itu tidak menyesali keputusannya.

 

“Kalau begitu, biar saya jawab. Saya tidak membutuhkan motivasi ekstra untuk datang ke kampung halaman saya, bermain di hadapan orang-orang saya, di hadapan para penggemar yang saya kenal sejak kecil. Jadi, bagi saya, bahkan berada di sini... saya baru saja mendarat beberapa jam yang lalu, tetapi berada di sini seperti kembali ke masa kecil saya,” jelas Bublik kepada Championat.

 

“Saya tumbuh besar di lapangan-lapangan ini, saya memainkan turnamen ATP pertama saya di sini. Jadi, bagi saya, ini adalah nostalgia ke masa kecil saya dan kenangan-kenangan terindah. Saya tidak punya hak moral untuk melewatkan hal-hal seperti itu.”

 

Di kompetisi tersebut, petenis berkebangsaan Kazakhstan bersaing bersama Tallon Griekspoor, Diana Shnaider, dan Anna Potapova. Saingan mereka adalah Daniil Medvedev, Karen Khachanov, Veronika Kudermetova, dan Yulia Putintseva.

 

Sementara itu, Bublik mengakhiri musim 2025 dengan gemilang setelah ia memenangkan empat gelar di tiga lapangan yang berbeda, yaitu di Halle (grass-court), Gstaad (clay-court), Kitzbuhel (clay-court), dan Hangzhou (hard-court).

 

EMASPUTIHTOTO