Agen Zirkzee Dikecam, MU Dianggap Klub Berantakan

2025-10-17 20:49:37 By Ziga

Joshua Zirkzee datang ke Old Trafford membawa ekspektasi besar usai tampil mengilap bersama Bologna. Namun, alih-alih menjadi jawaban atas tumpulnya lini depan Manchester United, penyerang asal Belanda itu justru tengah bergulat dengan penurunan performa yang mencolok di Liga Inggris.

 

Didatangkan dengan banderol €42,5 juta pada bursa transfer musim panas 2024, Zirkzee sempat digadang-gadang sebagai pembeda di sektor serangan Setan Merah. Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Dalam musim debutnya, pemain berusia 24 tahun itu hanya mampu mencatatkan tujuh gol dan tiga assist dari total 43 penampilan—angka yang jauh dari kata memuaskan untuk seorang striker utama di klub sekelas Manchester United.

 

Musim ini, tantangan semakin berat. Dari empat laga yang sudah dilakoni, Zirkzee belum mencetak satu gol pun. Kompetisi internal kian sengit menyusul hadirnya penyerang-penyerang anyar seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, hingga Benjamin Sesko yang lebih mendapat kepercayaan dari pelatih.

 

Kondisi tersebut memicu pertanyaan besar mengenai masa depan Zirkzee di Inggris. Kritik pun tak hanya ditujukan kepada sang pemain, tetapi juga kepada agen yang mendalangi kepindahannya ke Premier League. Beberapa pihak menilai keputusan itu lebih berorientasi pada keuntungan finansial ketimbang kemajuan karier jangka panjang.

 

Frustrasi dengan minimnya kesempatan bermain, Zirkzee dikabarkan mulai melirik pintu keluar. Serie A—kompetisi yang membesarkan namanya—kini kembali menjadi tujuan potensial. Ia disebut telah meminta agennya untuk membuka negosiasi dengan klub-klub Italia, demi mengamankan menit bermain yang dibutuhkan untuk masuk skuad Belanda di Piala Dunia 2026.

 

Sejumlah tim Italia langsung pasang radar. AS Roma disebut menjadi peminat terdepan, dengan rencana untuk mengajukan proposal peminjaman pada jendela transfer Januari. Selain itu, AC Milan dan Inter Milan juga masuk dalam daftar calon pelabuhan baru Zirkzee, dengan Inter dikabarkan sangat tertarik memanfaatkan situasi tak menentu sang pemain di Inggris.

 

Bahkan klub kejutan seperti Como pun disebut siap bersaing secara finansial demi membawa pulang sang striker ke tanah Italia. Situasi Zirkzee pun kini menjadi sorotan media dan analis sepak bola.

 

Jurnalis senior Italia, Franco Ordine, tak ragu menyampaikan kritik pedas. Dalam wawancaranya dengan Tuttomercatoweb, Ordine menyebut keputusan Zirkzee bergabung dengan Manchester United sebagai "kesalahan strategis."

 

"Dia memilih klub yang sedang tenggelam dalam fase transisi berkepanjangan. Manchester United saat ini bukan tempat yang ideal bagi pemain muda berkembang," ujar Ordine. "Lihat saja bagaimana Hojlund justru bersinar setelah pindah ke Napoli."

 

Ordine menilai keputusan transfer Zirkzee lebih ditentukan oleh kepentingan ekonomi ketimbang masa depan karier. Baginya, masalah utama bukan soal kualitas sang pemain, melainkan jalan yang dipilih dalam membangun karier profesional.